October 14, 2024

Manipulasi Diri Sendiri

Dimana kita berdiri bergantung pada dimana kita duduk.

Kita masing-masing cenderung berpikir bahwa melihat segala sesuatu itu sebagaimana adanya, bahwa kita objektif. Akan tetapi kenyataannya tidak demikian. Kita melihat dunia, bukan sebagaimana dunia adanya, melainkan sebagaimana kita adanya atau sebagaimana kita dikondisikan untuk melihatnya.

Ketika kita membuka mulut untuk menjabarkan apa yang kita lihat, kita sebenarnya menjabarkan diri kita sendiri, persepsi kita, masalah kita dan paradigma kita.

Dalam kehidupan bersosial, beberapa orang kadang membuat duplikat di dalam citranya atau mengukur orang lain berdasarkan harapan sosial.

Dari realitas tersebut, dengan tidak memanipulasi diri secara baik dan positif serta menjadi cetakan sosial yang dapat diterima adalah jalan terbaik bagi orang yang dengan penuh cinta memercayai dirinya sendiri. Karena mau berusaha sekeras apapun seseorang menciptakan citranya, mereka tetap akan menanggung beban harapan sosial, budaya, dan moral.

Oleh sebab itu, dalam beberapa situasi, secara tidak sadar, kita mencetak etika kepribadian yang jelas manipulatif, bahkan menipu, menggunakan teknik-teknik untuk membuat orang lain menyukai kita atau berpura-pura tertarik akan hobi orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Pada akhirnya anda akan berharap bahwa tulisan ini akan panjang. Padahal tidak. Dan saya ucapkan selamat bagi anda yang termanipulasi oleh saya.
.
.
.
Penulis: Ube Kacobu
Editor : Admin