June 8, 2023

Kamu Sudah Bohong Sama Aku!

Mencari hal yang baru itu tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu susah, Ketergantungan pada perasan semangat dalam menentukan tujuan awal. Percaya diri bahwa ‘Kesuksesaan itu ada di depan mata’, Berpijak pada realitas yang mudah menggoreskan alur pikiran kita sendiri yang menjadikan rasa percaya itu sedikit demi-sedikit akan luntur begitu saja.

          Sebab ujung tombak dalam melawan kenyataan, salah satunya terletak pada kepercayaan kita pada perkataan seseorang yang sudah kita anggap penting dalam hidup ini, seolah menjadi bahan pokok atau kamus berjalan dalam melawan arus kita semua untuk kedepannnya. Disaat down perkataan itu membuat kita Up, disaat lemah pernyataan tersebut membuat kita kembali semangat. Membuat perubahan dalam hidup itu sudah cukup dengan niat dan adanya percaya diri, benar bukan?.
Ada kalanya orang itu mudah bosan pada objek yang meskipun sudah ia geluti atau ia sukai. Tapi, masih saja bosan itu datang tanpa diundang, menurut survai pada realitasnya adalah, sebab tidak adanya hal baru yang singgah dalam kehidupannya, artinya apa!, ketidakpastiaan pada diri sendiri dalam aspek munculnya hal yang baru masih belum bisa kita nikmati secara murni pada tahap pemula. Kebiasaan pada objek yang baru akan mempengaruhi begitu besarnya kontribusi untuk kedepannya.
Melawan tanpa adanya rasa semangat , sama halnya kesia-siaan dalam membuang tenaga, artinya rencana yang pernah kita rancang dalam menentukan sebuah tujuan awal, yang mana kedepannya akan menentukan kita sukses atau tidak! Tapi permasalahannya terletak pada tidak sesuainya harapan yang pernah dirancang. Lantas sebab utamanya apa?. Tanyakan pada jati dirimu sendiri seberapa berpengaruhnya dirimu untuk memperbaiki masa depanmu, bertindaklah jujur pada dirimu sendiri dalam menyusun sebuah konsep, berjanjilah bahwa ketiadaan dari sebuah proses itu tidak ada ! yang ada hanya sebuah hasil dari kerja keras melawan hawa nafsu yang selama ini menganggu ketidaknyamanan dalam melakuakan sebuah proses. Bertahap dari kepercayaan pada satu objek yang selalu ditekuni dan akhirnya nanti akan bertumbuh dengan sendiri dalam menjalani  proses yang selalu diiringi dengan rasa cinta. “Cintai dulu objeknya baru subjeknya”. Memang semua bertahap dari cinta, sama halnya kita mencintai orang yang disayang, alasannya biar tumbuhnya rasa kepedulian terhadap apa yang kita sayang biar rasa semangat selalu memotivasi dalam lubuk hati, jika adanya cinta itu ada .Contohnya dalam lingkup dunia kasih sayang “Sering-kan melihat dua pasangan yang bernafas di dunia ini seakan-akan dunia itu bagaikan rumahnya yang Cuma dihuni dua orang saja (aku dan dia). Awalnya bermanja-manja dalam diam untuk berharap kesenagan, kenikmatan  itu timbul dari salah satunya, ke-pekaan terhadap hal  baru masih belum muncul atau tidak mau mengungkapkan , kesenangan demi kesenangan sudah menelan dunianya dan sudah lupa jika akhirnya nanti akan datang kesedihan, Naudzubillah. Sudah wajar? Kita semua melihat teman atau juga bisa mantan kita sendiri, yang awal dari sebuah hubungan menikmati rasa senangnya, bahkan awal manggil namanya ‘Nama asli, tidak lama ganti sebutan Dek, lama-kelamaan Sayang-sayangan’. Berproses dalam menikmati kesenagan tidak akan selamanya indah, nikmat ataupun bahagia, tinggal dalam hubungan tersebut kita harus bisa saling intropeksi diri, tidak saling menyalahkan tapi saling mengingatkan, tidak saling membenci tapi saling mengasih, pokoknya gitu-lah. Pada akhirnya  proses dari janji-janji awal yang sudah disepakati. ‘Kalau kamu siap  berpacaran  sama saya, kamu enggak boleh chat sama orang lain selain aku, enggak boleh terlalu mengasih perhatian pada yang lain, enggak boleh bohong, dan  apalagi  selingkuh dibelakang aku’ pokonya enggak boleh semua-lah, yang boleh cuma kamu bawa kedua orang tua kamu menghadap ke-orang tua-ku dan itu artinya kamu melamar. hehehehe . Janji yang sering berkhianat pada proses itu sudah hal yang wajar, makanya jangan terlalu kaget.
Yang pada akhirnya nanti sebuah kenikmatan yang haqiqi itu akan hadir dengan sendirinya, kebahagaian akan muncul tanpa disadari, kesenangan akan sebuah proses yang sudah dilewati tidak akan berbolek arah melawan arus lagi, artinya semua itu sudah ada yang menentukan, sudah ada yang mengaturnya, tinggal jiwa kita saja yang harus bisa ikut serta kontribusi dalam mengembangkan sebuah proses agar bisa bervariasi dalam menemukan sebuah tujuan.